Capaian Pembelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan Fase F
Tentang Capaian Pembelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Untuk mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan, capaian yang ditargetkan di Fase F.
CP menjadi acuan untuk pembelajaran intrakurikuler. Sementara itu, kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak perlu merujuk pada CP, karena lebih diutamakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang utamanya untuk mengembangkan dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila yang diatur dalam Keputusan Kepala BSKAP tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, CP digunakan untuk intrakurikuler, sementara dimensi profil pelajar Pancasila untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Sebagai acuan untuk pembelajaran intrakurikuler, CP dirancang dan ditetapkan dengan berpijak pada Standar Nasional Pendidikan terutama Standar Isi. Oleh karena itu, pendidik yang merancang pembelajaran dan asesmen mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan tidak perlu lagi merujuk pada dokumen Standar Isi, cukup mengacu pada CP. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler ini dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum dan pembelajaran.
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, sebagai kebijakan tentang target pembelajaran yang perlu dicapai setiap peserta didik, CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. Oleh karena itu pengembang kurikulum operasional ataupun pendidik perlu menyusun dokumen yang lebih operasional yang dapat memandu proses pembelajaran intrakurikuler, yang dikenal dengan istilah alur tujuan pembelajaran. Pengembangan alur tujuan pembelajaran dijelaskan lebih terperinci dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Untuk dapat memahami CP, pendidik perlu membaca dokumen CP secara utuh mulai dari rasional, tujuan, karakteristik mata pelajaran, hingga capaian per fase.
RASIONAL
Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan merupakan wahana pembelajaran bagi peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berbasis projek untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan kompetensi yang dikuasai pada kegiatan pembuatan produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis. Mata pelajaran ini dimaksudkan sebagai pembelajaran bagi peserta didik untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha (entrepreneur) dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK.
Mata pelajaran ini secara umum memperkuat 2 (dua) kelompok elemen: (1) kelompok elemen yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan dalam membuat perencanaan usaha dan pemasaran; (2) kelompok elemen yang diperlukan untuk mengembangkan produk (barang/jasa). Kedua kelompok elemen tersebut melingkupi:
- kegiatan produksi (produk dan layanan jasa), yang dimulai dengan perencanaan produk, pembuatan produk, pengemasan produk, distribusi dan layanan purna jual; dan
- kewirausahaan, meliputi peluang usaha, menyusun rencana usaha (business plan), pemasaran produk, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan laporan keuangan.
Strategi utama pembelajaran yang digunakan untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu berwirausaha secara produktif dan kreatif adalah:
- menetapkan target kompetensi minimal sesuai dengan elemen mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran;
- pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based Learning untuk mengembangkan kreativitas peserta didik melalui proses pemecahan masalah dalam kegiatan berwirausaha dan atau melaksanakan proses produksi untuk menghasilkan produk/layanan jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan; dan
- mengaktualisasikan kompetensi dan mengekspresikan ketertarikan yang kuat (passion) dan visi dalam kegiatan projek dan/atau berwirausaha.
Strategi pembelajarannya dirancang agar dapat menguatkan karakter dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam berbagai aspek di antaranya sebagai berikut:
1. Ketuhanan
Berketuhanan peserta didik dapat dibentuk dan dikembangkan antara lain melalui:
- mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa melalui kegiatan berwirausaha, dengan memanfaatkan anugerah Nya berupa potensi diri, potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK;
- memenuhi standar spesifikasi produk sesuai dengan yang ditetapkan/disepakati konsumen;
- menepati waktu penyerahan produk kepada konsumen sesuai yang disepakati bersama konsumen
- melaksanakan kegiatan produksi/layanan jasa dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, agar kemakmuran ini tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
2. Mandiri
Kemandirian peserta didik dibentuk dan dikembangkan antara lain melalui kegiatan:
- mempelajari Prosedur Operasional Standar (POS) proses produksi;
- penyusunan Instruksi Kerja (IK) pekerjaan terkait dengan proses produksi;
- membuat desain produk;
- penyusunan proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proses produksi;
- melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan konsumen;
- melakukan penilaian kesesuaian dengan spesifikasi produk;
- mengevaluasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rancangan, dan
- melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.
3. Bernalar kritis
Bernalar kritis dibentuk dan dikembangkan melalui kegiatan antara lain:
- mempelajari POS kegiatan produksi;
- penyusunan IK pekerjaan terkait dengan proses produksi;
- penyusunan desain produk, dan
- penyusunan proposal dan RAB produksi.
4. Kreatif
Kreativitas dikembangkan melalui kegiatan antara lain:
- membuat desain produk;
- penyusunan proposal dan RAB produksi;
- pelaksanaan kegiatan produksi, terutama dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam kegiatan produksi, dan
- melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.
5. Gotong royong
Perilaku bergotong royong dikembangkan melalui kegiatan antara lain:
- membuat desain produk;
- melaksanakan kegiatan menghasilkan produk/ layanan jasa;
- penyusunan proposal dan RAB produksi;
- pelaksanaan kegiatan produksi, dan
- melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi
- kegiatan menyusun desain dan rancangan produk (barang/jasa), memanfaatkan potensi lokal, menggunakan standar proses dan produk internasional, dan
- melaksanakan tindak lanjut untuk meningkatkan mutu berkelanjutan.
- menghasilkan produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai dengan program/konsentrasi keahlian;
- membentuk pelaku bisnis/berwirausaha sesuai dengan potensi dan peluang pasar baik secara individu maupun kelompok; dan
- membentuk profil lulusan SMK yang profesional dilandasi/ didukung kemampuan softskills dan hardskills yang kuat dan seimbang
Setelah membaca tujuan mata pelajaran di atas, dapatkah Anda mulai membayangkan bagaimana hubungan antara kompetensi dalam CP dengan pengembangan kompetensi pada profil pelajar Pancasila? Sejauh mana Anda sebagai pengampu mata pelajaran ini, mendukung pengembangan kompetensi tersebut?
Karakteristik Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan
Mata pelajaran ini memiliki karakteristik antara lain:
1. dikembangkan berdasarkan order/kegiatan produksi barang/jasa yang sifatnya cepat tanggap (responsive), melakukan pembaharuan/modifikasi (innovative), dan mencipta atau merancang sesuatu yang baru (inventive) sesuai potensi internal SMK (peserta didik, sumber daya SMK), dan masyarakat;
2. dikembangkan dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK, untuk melakukan kegiatan wirausaha berbasis daring maupun luring. Model daring diutamakan karena relatif murah dan mudah bagi pemula. Target yang ditetapkan adalah omzet per semester per peserta didik atau per kelompok peserta didik;
3. menggunakan pendekatan projek melalui integrasi berbagai kompetensi dan kolaborasi peserta didik pada satu program keahlian atau lebih sesuai kompleksitas produk (barang/jasa) yang akan dihasilkan;
4. diorganisasikan dalam sistem blok berdasarkan karakteristik projek; dan
5. penilaian hasil belajar didasarkan pada kinerja, kesesuaian spesifikasi produk (barang/jasa), ketepatan waktu, dan omzet yang ditetapkan.
Strategi pembelajaran mata pelajaran PKK antara lain melalui strategi metode apprenticeship secara bertahap sebagai berikut.
Tahap 1: peserta didik mengerjakan bagian-bagian sederhana dari sebuah projek dan/atau berbisnis didampingi oleh pendidik dan/atau instruktur dari dunia kerja secara penuh.
Tahap 2: peserta didik mengerjakan bagian-bagian pekerjaan yang lebih kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis, menggunakan berbagai peralatan dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan intensitas pendampingan dari pendidik dan/atau instruktur dunia kerja yang mulai berkurang.
Tahap 3: peserta didik mengerjakan bagian-bagian pekerjaan yang lebih kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis yang memerlukan kreativitas, mengkolaborasikan berbagai kompetensi yang dipelajari pada mata pelajaran lain, dengan sedikit supervisi dari pendidik dan/atau instruktur dunia kerja.
Tahap 4: peserta didik melaksanakan projek dan/atau berbisnis secara mandiri.
Elemen-elemen dalam mata pelajaran ini dapat dideskripsikan sebagai berikut
CAPAIAN PEMBELAJARAN
▶ Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK/MAK)
Pada akhir fase F peserta didik mampu mengaktualisasikan kompetensi-kompetensi konsentrasi keahlian yang dipelajarinya dengan menghasilkan produk (barang dan/ atau layanan jasa) yang sesuai, inovatif, memiliki nilai ekonomis dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Di sisi lain, peserta didik juga akan mampu membangun
usaha (berwirausaha) yang berkelanjutan dengan memanfaatkan peluang yang tersedia, baik usaha yang terkait dengan keahlian kejuruannya maupun usaha-
usaha lainnya yang lebih sesuai dengan perkembangan pasar.
Elemen | Capaian Pembelajaran |
---|---|
Kegiatan Produksi | Pada akhir fase F peserta didik mampu menyusun rencana produksi meliputi menetapkan jenis dan jumlah produk, menetapkan desain/rancangan produk, menyusun proses kerja pembuatan prototipe/ contoh produk, dan menghitung biaya produksi. Peserta didik mampu membuat produk mulai dari menyusun rencana dan jadwal kerja, menetapkan strategi produksi, menetapkan kriteria standar/ spesifikasi produk, melaksanakan kegiatan produksi, pengendalian mutu produk (quality assurance). Peserta didik mampu menentukan strategi distribusi dan memberikan layanan terhadap keluhan pelanggan. |
Kewirausahaan | Pada akhir fase F peserta didik mampu membaca peluang usaha dengan mengidentifikasi potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK, serta menetapkan jenis usaha. Peserta didik mampu menyusun proposal usaha (business plan) yang meliputi perencanaan usaha, biaya produksi, break even point (BEP), dan return on investment (ROI). Peserta didik mampu memasarkan produk dengan menentukan segmen pasar, menentukan harga produk, dan menentukan media yang digunakan untuk memasarkan produk. Peserta didik mampu menerapkan prinsip Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), menjelaskan konsep HAKI, dan mematuhi peraturan tentang HAKI. Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyusun laporan keuangan berupa laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas |
- Kata-kata kunci apa yang penting dalam CP?
- Apakah capaian yang ditargetkan sudah biasa saya ajarkan?
- Apakah ada hal-hal yang sulit saya pahami? Bagaimana saya mencari tahu dan mempelajari hal tersebut? Dengan siapa saya sebaiknya mendiskusikan hal tersebut?
- Sejauh mana saya dapat mengidentifikasi kompetensi yang diharapkan dalam CP ini?
- Dukungan apa yang saya butuhkan agar dapat memahami CP dengan lebih baik? Mengapa?
- Bagaimana capaian dalam fase ini akan dicapai peserta didik?
- Proses atau kegiatan pembelajaran seperti apa yang akan ditempuh peserta didik untuk mencapai CP?
- Alternatif cara belajar apa saja yang dapat dilakukan peserta didik untuk mencapai CP?
- Materi apa saja yang akan dipelajari? Seberapa luas? Seberapa dalam?
- Bagaimana menilai ketercapaian CP setiap fase?
- Pelajari CP bersama pendidik lain dalam suatu komunitas belajar. Melalui proses diskusi, bertukar pikiran, mengecek pemahaman, serta berbagai ide, pendidik dapat belajar dan mengembangkan kompetensinya lebih efektif, termasuk dalam upaya memahami CP.
- Dalam lampiran Ketetapan Menteri mengenai Kurikulum Merdeka dinyatakan bahwa pendidik tidak wajib membuat alur tujuan pembelajaran, salah satunya adalah karena penyusunan alur tersebut membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang CP dan perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, pendidik dapat berangsur-angsur meningkatkan kapasitasnya untuk terus belajar memahami CP hingga kelak dapat merancang alur tujuan pembelajaran mereka sendiri.
Posting Komentar untuk "Capaian Pembelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan Fase F"