SURAT BUAT ANAK-ANAKU
Saya menuliskan ini, saya tujuakan buat anak2ku siswa kelas XII yang sebentar lagi akan melepaskan statusnya sebagai anak SMA.. Sungguh apa yang bapak sampaikan ini adalah sebuah ketulusan yang stulus2nya pada anak2ku.. Sekaligus bapak ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian karena telah diberi kesempatan untuk berbagi sedikit yang bapak ketahui kepada kalian, pun sesungguhnya bahwa bapak lebih banyak belajar dari kalian daripada –mungkin—apa yang kalian dapat dari bapak. Kadang kala atas nama kedewasaan karena bapak merasa duluan lahir dari kalian.. bapak merasa lebih pandai dari kalian, kenyataannya bapak hanya lebih dulu belajar beberapa menit dari kalian, atau bahkan kadang2 tidak belajar sama sekali.
Kadang saya malu kepada kalian..
Saya sering mengajarkan pada kalian tentang kejujuran dan untuk tidak mencontek, tapi saya sendiri masih mencontek habis RPP yang bapak buat mengajar pada kalian. Sering melarang kalian merokok.. Tapi kami sendiri adalah perokok.. Mengharapkan kalian datang tepat waktu, tapi kami sendiri terlambat.. mengharapkan kalian selalu hadir, tapi saya sendiri sering membolos.. Mengharapkan kalian rajin belajar, tapi kami sendiri malas mengoreksi ulangan kalian.. Kami mengharapkan kalian menjadi pribadi – pribadi yang tulus, tapi kami sendiri hadir didepan kalian sebagai sebuah pribadi yang pamrih
BAGAIMANA KAMI BISA MENJADIKAN KALIAN GENERASI YANG SEPERTI KAMI HARAPKAN KALAU KAMI SENDIRI TIDAK MAMPU MEWUJUDKANNYA UNTUK DIRI KAMI SENDIRI..
Jadi ketika kami mengajarkan pada kalian tidak bisa menembus jiwa kalian; kami mahfum; karena yang kami ajarkan juga tak pernah menembus jiwa kami sendiri
Kami telah terjebak sebagai pengajar bukan pendidik
Dan atas nama kedewasaan karena kami telah terlahir lebih dahulu dari kalian kami selalu merasa lebih pintar dari kalian.. dan percaya bahwa ilmu yang kalian miliki adalah dari kami.. padahal sungguh kamilah yang lebih banyak belajar dari kalian..
betapa kami harus membaca buku lagi, karena kami tak mau terlihat bodoh dari kalian.. dan ketika kami terlihat benar2 bodoh didepan kalian dengan mudahnya kami suruh saja kalian kerjakan berlembar2 LKS hanya untuk menutupi kebodohan kami.. kebodohan ilmu pengajaran kami, kebodohan pengetahuan kami.. karena sedikit sekali kemauan mengupdate ilmu pada diri kami
sungguh.. kami adalah guru – guru yang telah terlalu dikuasai materialisme saat kami ajarkan pada kalian tentang pentingnya idealisme..
Ketika kami mengutip kata bijak mahatma gandhi “Be the Change that you want to see in the world” Jadilah perubahan seperti yang ingin kau lihat.. nyatanya kami hanya menjadi orang yang HANYA ingin melihat perubahan saja.. kami tak pernah menjadi perubahan itu sendiri..
Kami hampir tak pernah mendo’akan kalian dalam sujud2 kami.. maka tak heran jika jiwa kami pun tak pernah hadir dalam jiwa kalian.. Do’a2 kami telah dipenuhi oleh kebutuhan – kebutuhan dasar kami sendiri, Oleh ego2 kami sendiri, atau bahkan kami tak pernah benar2 memaknai do’a kami sendiri
Posting Komentar untuk "SURAT BUAT ANAK-ANAKU"