Penggunaan Huruf Kapital Dalam EYD V
1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
- Apa maksudnya?
- Tolong ambilkan buku itu!
- Kita harus bekerja keras.
- Pekerjaan itu akan selesai dalam 1 jam.
2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
- Amir Hamzah
- Dewi Sartika
- André-Marie Ampère
- James Watt
- Mujair
- Rudolf Diesel
- Bapak Koperasi
- Jenderal Kancil
3. Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
- 5 ampere
- 15 watt
- ikan mujair
- mesin diesel
4. Huruf kapital digunakan pada nama orang seperti pada nama teori, hukum, dan rumus.
Misalnya:
- teori Darwin
- hukum Archimedes
- rumus Phytagoras
5. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna 'anak dari', seperti bin, binti, boru, dan van, kecuali dituliskan sebagai awal nama atau huruf pertama kata tugas dari.
Misalnya:
- Abdul Rahman bin Zaini
- Fatimah binti Salim
- Indani boru Sitanggang
- Ayam Jantan dari Timur
- Charles Adriaan van Ophuijsen
- Salah satu pencetak gol terbanyak adalah Van Basten.
6. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
- Ibu berpesan, "Berhati-hatilah, Nak!"
- "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
- "Besok pagi," kata Rino, "mereka akan berangkat."
7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam hal tertentu yang berkaitan dengan nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti Tuhan serta singkatan nama Tuhan.
Misalnya:
- Buddha
- Hindu
- Islam
- Kristen
- Konghucu
- Al-Qur'an
- Alkitab
- Weda
- Allah
- Tuhan
- Allah Yang Maha Kuasa akan menunjukkan jalan-Nya.
- Ya, Tuhan, bimbinglah hamba ke jalan yang Engkau beri rahmat.
- Tuhan YME (Yang Maha Esa)
- Allah Swt. (Subhanahuwataala)
8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, kebangsawanan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang dan gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
- Mahaputra Yamin
- Teuku Umar
- La Ode Khairudin
- Kiai Haji Hasjim Asy'ari
- Doktor Mohammad Hatta
- Irwansyah, Magister Humaniora
9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:
- Selamat datang, Yang Mulia.
- Semoga berbahagia, Raden.
- Terima kasih, Kiai.
- Selamat pagi, Dokter.
- Silakan duduk, Prof.
- Siap, Jenderal.
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
- Wakil Presiden Adam Malik
- Perdana Menteri Nehru
- Profesor Anton M. Moeliono
- Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
- Proklamator Republik Indonesia
- Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri
- Gubernur Papua Barat
11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama seperti pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara.
Misalnya:
- bangsa Indonesia
- suku Dani
- bahasa Tolaki
- aksara Kaganga
12. Huruf kapital tidak digunakan pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara yang berupa bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
- pengindonesiaan kata asing
- keinggris-inggrisan
- kesunda-sundaan
13. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama, seperti pada nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:
- tahun Hijriah
- bulan Agustus
- hari Jumat
- hari Lebaran
- tarikh Masehi
- bulan Maulid
- hari Galungan
- hari Natal
14. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
- Konferensi Asia Afrika
- Perang Dunia II
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
- Hari Pendidikan Nasional
15. Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama ditulis dengan huruf nonkapital.
Misalnya:
- Kami memperingati proklamasi kemerdekaan setiap tahun.
- Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
16. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
- Benua Afrika
- Asia Tenggara
- Pulau Miangas
- Jazirah Arab
- Dataran Tinggi Dieng
- Gunung Semeru
- Pegunungan Himalaya
- Bukit Barisan
- Danau Toba
- Ngarai Sianok
- Lembah Baliem
- Sungai Mamberamo
- Tanjung Harapan
- Selat Lombok
- Teluk Persia
- Terusan Suez
- Jawa Barat
- Jakarta
- Kabupaten Konawe
- Kota Kupang
- Kecamatan Rengasdengklok
- Distrik Samofa
- Desa Sentul
- Kelurahan Rawamangun
- Jalan Polonia
- Gang Kelinci
- Lantai II Gedung Tabrani
- Ruang Poerwadarminta Gedung Yudistira
17. Huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti nama diri ditulis dengan huruf nonkapital.
Misalnya:
- berlayar ke teluk
- mandi di sungai
- menyeberangi selat
- berenang di danau
18. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis ditulis dengan huruf nonkapital.
Misalnya:
- jeruk bali (Citrus maxima)
- kacang bogor (Voandzeia subterranea)
- nangka belanda (Anona muricata)
- petai cina (Leucaena glauca)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
- Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
- Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.
19. Huruf kapital digunakan untuk nama geografi yang menyatakan asal daerah.
Misalnya:
- batik Cirebon
- bubur Manado
- film Indonesia
- kopi Gayo
- satai Madura
- soto Banjar
- tari Bali
20. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur bentuk ulang utuh) seperti pada nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas.
Misalnya:
- Bosnia dan Herzegovina
- Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
- Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia
- Perserikatan Bangsa-Bangsa
21. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur bentuk ulang utuh) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta nama media massa, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
- Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
- Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
- Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
- Berita berjudul "Listrik Sahabat Petani" dimuat di paktani.com.
- Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".
22. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar dan nama pangkat.
Misalnya:
S.E. | sarjana ekonomi |
M.Si. | magister sains |
Hj. | hajah |
Pdt. | pendeta |
Dg. | daeng |
Dt. | datuk |
K.R.T. | kanjeng raden tumenggung |
Kol. | kolonel |
23. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, dan adik serta kata atau ungkapan lain (termasuk unsur bentuk ulang utuh) yang digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:
- "Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
- Dedi bertanya, "Itu apa, Bu?"
- "Silakan duduk, Dik!" kata Rani.
- Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
- "Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?"
- "Selamat belajar, Anak-Anak."
- "Sampai berjumpa kembali, Teman-Teman."
a. Kata Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
- Sudahkah Anda tahu?
- Hanya teman Anda yang mengerti masalah itu.
b. Kata atau ungkapan yang digunakan dalam pengacuan ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
- "Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak."
- Besok Paman akan datang bersama kakakmu.
c. Istilah kekerabatan yang diikuti oleh kata yang menunjukkan kepemilikan ditulis dengan huruf nonkapital.
Misalnya:
- Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
- Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Silahkan Klik Untuk melihat :
Posting Komentar untuk "Penggunaan Huruf Kapital Dalam EYD V"